Jumat, 29 Maret 2019

Kau Sudah Buta


Ada kala kedua bola mata itu jelas hanya terlihat satu,
Sisanya  hilang, menggantung masih bersyukur

Kadangpula, hidung itu juga tak tampak batangnya.
Justru helaan nafasnya yang masih mengiang, dan terendus aromanya.
Tapi samar

Belum lagi, ketika tangan menopang dagu
Namun jelas sekarang, terkadang matahari  itu terang dibalik punggung

Ntah, muslihatkah ini namanya ?

Benar, masih jelas bagaimana ia menghunuskan pedang
Rasa sakitnya, ketika menembus organ jantung
Belum lagi, ketika menbas tangan kanan dan kiri
Hingga darah yang dikeluarkan bak cucuran air sumber tak berhenti

Masih mampukah ini dikatakan sebagai keadilan ?

Tuhan tak buta. Malaikat pun tak sedang lalai.
Tapi banyak bibir berkata 

“Selamat kamu sekarang sudah buta “

Gemuruh terdengar. Aku sudah buta.

                                                                        Qalam / Bondowoso, 25 November 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar