Ada kala kedua bola mata itu jelas hanya terlihat satu,
Sisanya hilang,
menggantung masih bersyukur
Kadangpula, hidung itu juga tak tampak batangnya.
Justru helaan nafasnya yang masih mengiang, dan terendus
aromanya.
Tapi samar
Belum lagi, ketika tangan menopang dagu
Namun jelas sekarang, terkadang matahari itu terang dibalik punggung
Ntah, muslihatkah ini namanya ?
Benar, masih jelas bagaimana ia menghunuskan pedang
Rasa sakitnya, ketika menembus organ jantung
Belum lagi, ketika menbas tangan kanan dan kiri
Hingga darah yang dikeluarkan bak cucuran air sumber tak
berhenti
Masih mampukah ini dikatakan sebagai keadilan ?
Tuhan tak buta. Malaikat pun tak sedang lalai.
Tapi banyak bibir berkata
“Selamat kamu sekarang sudah buta “
Gemuruh terdengar. Aku sudah buta.
Qalam
/ Bondowoso, 25 November 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar